Habar kon BMR, B
O L S E L – Masyarakat di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sangat antusias
dengan diadakannya pemutaran Film G 30S/PKI yang diselenggarakan oleh Koramil
1303-08/Bolaang Uki di alun-alun Molibagu Kab Bolsel.
Dari
Pantauan Habar Kon BMR, Sabtu (23/09) pemutaran film dimulai pada pukul 19.30
WIB dan rampung pada pukul 00.30 WIB. Acara Nonton Bareng (nobar) dihadiri
langsung oleh Kapolsek Urban Molibagu Kompol Baharuddin Samin bersama seluruh
anggota Polsek yang hanya meninggalkan anggota piket, beberapa pimpinan SKPD
Bolsel, Camat Bolaang Uki Sukri Van Gobel Spt, Danramil 1303-08/BU Kapten Inf
Abdul Kadir Sampir, serta Bapak Drs Abadi yusuf dan para tokoh masyarakat serta
tokoh pemuda Molibagu.
Dalam
kehadirannya, Danramil Molibagu pun turut melihat antusis masyarakat Bolsel
yang ikut serta menyaksikan pemutaran Film bersejarah yang sudah lama
dihentikan tayang di televisi ini. Dengan harapan masyarakat dapat menyaksikan
kekejaman PKI yang disebut memiliki nilai sejarah.
“Kita
mau generasi muda tau akan sejarah tentang film yang menggambarkan keganasan
dan kekejaman PKI, dimana film ini sangat mendekati pada kejadian sesungguhnya
dan dapat menjadi pelajaran bersama terutama bahaya laten saat ini,” Ujar
Danramil Molibagu kepada wartawan.
“Tujuan dari pemutaran film ini adalah untuk
membuka kembali ingatan masyarakat bahwa ada sejarah kelam terhadap sejarah bangsa
Indonesia di masa lalu tanpa mendiskreditkan suatu golongan tertentu. Untuk
itu, masyarakat dan pelajar yang ada di Bolaang Mongondow khususnya Bolaang
Mongondow Selatan diharapkan dapat mengambil pelajaran dari pemutaran film
ini”, Pungkas Danramil Molibagu.
Selain
itu, adanya bahaya laten terhadap paham Komunis disebut akan terus muncul dan
melalui pemutaran film inilah masyarakat akan diberikan pemahaman agar jangan
ada ajaran ideology yang tidak sesuai selain ideology Pancasila, Tutup Danramil
Molibagu.
“Ini
sangat penting untuk mengingat sejarah bahwa PKI itu memiliki catatan hitam
dalam sejarah bangsa Indonesia, ini harus benar-benar diingatkan agar jangan
sampai terulang kedua kalinya. Sebagaimana kita lihat malam ini, antusias
masyarakat di Bolaang Mongondow Selatan sangat tinggi untuk menyaksikan,”
Ungkap Drs Abadi Yusuf salah satu tokoh masyarakat Bolsel saat ditemui wartawan
Habar Kon BMR.
Seperti
yang dikatakan Yayan Lasabuda, dimana dirinya sengaja nonton film tersebut
untuk mengingat masa bersejarah. Apalagi dirinya sudah lama tidak
menyaksikannya, karena film tersebut terakhir diputar sekitar tahun 1998 lalu
saja.
"Sudah
lama tidak nonton, jadi saya bersama keluarga sengaja nonton, untuk melihat
kembali film bersejarah tersebut," ujar Yayan, usai menyaksikan film
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar